Sabtu, 30 Juni 2012

kisah mencengangkan dr anak berusia 12 tahun. :D

Pidato Severn Suzuki di World Summit 1992


Pernahkah anda membayangkan, seorang anak berumur 12 tahun diberi kesempatan untuk berbicara di sebuah forum internasional? Bahkan pidatonya membungkam seluruh peserta konferensi tingkat tinggi?
Ya, itulah yang terjadi di KTT Bumi (Earth Summit) di Rio De Jeneiro pada tahun 1992.

Seorang bocah perempuan bernama Severn Suzuki, dengan pidatonya selama lima menit yang tegas dan lugas, memberikan pengaruh yang kuat dan bahkan membuat para pemimpin dunia terdiam terpekur mendengarkan pidatonya.

Inilah pidato Severn Suzuki tersebut :

Halo, nama saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization.
Kami adalah kelompok dari Kanada yang terdiri dari anak berusia 12 dan 13 tahun yang mencoba membuat PERBEDAAN: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quigg, dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada Anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara Anda,
Hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang.
Saya berada di sini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. Kami tidak boleh tidak didengar.
Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernapas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Sekarang kami mendengar bahwa binatang-binantang dan tumbuhan satu per satu mengalami kepunahan setiap harinya −hilang selamanya.
Dalam hidup, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba, dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu, tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal itu masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah Anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika Anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya, tetapi saya ingin Anda sekalian menyadari bahwa Anda juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Anda juga tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika Anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Di sini Anda adalah deligasi negara-negara Anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi –tetapi sebenernya Anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi– dan Anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar yang beranggotakan lebih dari 5 miliar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air, dan tanah di planet yang sama –perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama, seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu, tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan, ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman dengan sandang, pangan, dan papan yang berkecukupan –kami memiliki jam tangan, sepeda, computer, dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak”-anak yang hidup di jalanan. Salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami, “Aku berharap aku kaya. Jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian, obat-obatan, tempat tinggal, serta cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada di jalanan yang tidak memiliki apa pun bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran Anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. Saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio, bisa saja saya menjadi anak yang kelaparan di Somalia, seorang korban perang Timur Tengah atau pengemis di India.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, Anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan, tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi, dan tidak tamak.
Lalu, mengapa Anda kemudian melakukan hal yang Anda ajarkan untuk tidak boleh kami lakukan?
Jangan lupa, mengapa Anda menghadiri Konfrensi ini? Mengapa Anda melakukan hal ini? Kami adalah anak-anak Anda semua, Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, “Semuanya akan baik-baik saja”. Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.
Tetapi, saya tidak merasa bahwa Anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas Anda semua?
Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu.”
Jadi, apa yang Anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.
Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai, serempak para hadirin di ruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah kepada anak berusia 12 tahun ini.
Setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:
”Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya di sekitar kita oleh anak yang baru berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar naskah pun untuk berpidato, sedangkan saya maju membawa berlembar–lembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya dan kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun.”
Itulah cuplikan penggalan isi pidato dari suzuki anak yang berusia 12 th pada masa itu. Sangat ironis memang jika seorang anak kecil saja dapat memikirkan kepedulian terhadap lingkungannya, tetapi mengapa orang yang lebih dewasa tidak dapat bahkan tidak memperdulikan kerusakan lingkungan yang terjadi pada saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar